viralnasional.com -PEKANBARU -- Kasus penganiayaan karyawan freelance di restoran Koki Sunda di Pekanbaru, Fauzan (21) yang diduga dipukuli owner dan kepala koki berbuntut panjang. Polisi sudah melayangkan surat panggilan kepada pihak terlapor.
Baca Juga:
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry Juana mengatakan sejumlah saksi dan korban sudah diperiksa penyidik. Saksi-saksi diperiksa sejak kemarin setelah polisi menerima laporan korban."Saksi-saksi dan korban telah kita periksa kemarin," terang Berry kepada detikSumut, Selasa (2/4/2024).
Tak hanya itu, rekaman CCTV di restoran tersebut yang merekam korban dianiaya juga sudah diperiksa. Termasuk alat bukti lain yang ada di lokasi kejadian."Rekaman CCTV sudah kita periksa kemarin dan sudah cek ke lokasi. Memang benar di rekaman terlihat (dugaan penganiayaan) itu dan masih dipelajari oleh penyidik," katanya.
Selanjutnya, penyidik sudah melayangkan surat panggilan kepada terlapor dan pihak manejemen. Pemanggilan dilakukan untuk meminta keterangan terkait insiden yang menimpa korban, Fauzan."Surat panggilan sudah kita kirimkan untuk minta keterangan terlapor dan para pihak. Ya, termasuk manajemen restoran tersebut," kata Berry.
Sebelumnya pekerja freelance di restoran tersebut bernama Fauzan (21) melapor ke polisi. Ia melapor karena dipukuli akibat mengambil sepotong bebek sisa milik pelanggan karena kelaparan saat berbuka puasa.Fauzan mengaku insiden pemukulan yang dialami bermula pada 23 Maret lalu sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, ada pelanggan makan bebek goreng di restoran tempatnya bekerja di Jalan Jenderal Sudirman.
Setelah makan, pelanggan minta sisa bebek untuk dibungkus. Namun, karena kondisi perut lapar, Fauzan bersama 5 pekerja lain mengincar sepotong bebek agar bisa ganjal perut setelah berbuka."Saat itu pelanggan siap makan minta agar bebek dibungkus, saya bungkuslah. Karena perut sedang lapar, saya bersama teman-teman lain berniat ambil sepotong," terang Fauzan, Minggu (31/3) kemarin.
Fauzan lalu mengambil paha bebek untuk dimakan. Sebab, saat itu pelanggan ramai dan dia baru makan 2 gorengan saja usai berbuka puasa.Dia tak sadar bahwa sepotong paha bebek tersebut akan menjadi petaka. Pelanggan yang tak puas dan merasa kehilangan paha bebek buat pengaduan secara online hingga sampai ke owner berinisial EM.
Seluruh pekerja lalu dikumpulkan di salah satu ruangan. Seluruh pekerja diinterogasi terkait pengaduan pelanggan yang melapor kehilangan paha bebek."Saat itu dipanggil semuanya sama owner, ditanyalah siapa yang mengambil bebek. Saya tidak jawab karena saat itu juga banyak pekerja yang bungkus bebek dan tiba-tiba saat itu kepala koki nendang saya," kata Fauzan.
Tak sampai di situ saja, ia juga dipukuli oleh sang owner. Bahkan, ia juga didenda akibat perbuatan tersebut Rp 1.100.000 dan KTP jadi jaminan."Tidak lama owner minta pekerja lain keluar, kecuali saya dan 5 teman lain. Saya itu mau jelaskan, tiba-tiba owner memukullah dada saya kira-kira ada 4 kali dan saya juga diam karena saya salah," kata Fauzan.
"Owner bilang 'saya ingin minta KTP kamu biar saya tahan untuk mengganti rugi Rp 1.100.000'. Setelah KTP ditahan dan saya mau pulang diancam 'kalau tak ada orang tua kau, udah ku pijak-pijak kau ini' katanya," kata Fauzan lagi.Fauzan mengaku bekerja sebagai freelance di restoran tersebut sejak awal bulan Ramadan lalu. Dia mengakui saat itu hanya makan 2 gorengan usai berbuka puasa dan sudah gemetaran kelaparan.
"Saya bekerja freelance masuk awal puasa. Yang lain diminta buat pernyataan saja, itu baru buka puasa belum makan jadi baru ada makan 2 gorengan. Memang sudah lapar," katanya.*** (ras/dtc/nkm)