Minggu, 15 Desember 2024

Brasil Resmi Melarang Platform X Beroperasi

Administrator - Senin, 02 September 2024 08:35 WIB
Brasil Resmi Melarang Platform X Beroperasi
f-ilustrasi
viralnasional.com -- Brasil resmi melarang platform X (dahulu Twitter) untuk beroperasi karena media sosial milik Elon Musk itu tak taat peraturan. Namun, di tengah pelarangan X, para pesaing mendapatkan keuntungan. Salah satunya platform mikroblog Bluesky.

Baca Juga:
Mengutip TechCrunch, Senin (2/9/2024), Bluesky mencatat rekor aktivitas tertinggi sepanjang masa dengan 500.000 pengguna baru yang bergabung dalam dua hari terakhir. Bahkan, Bluesky juga menempati peringkat nomor satu di daftar aplikasi iPhone gratis di Brasil, mengungguli Threads milik Meta yang berada di peringkat kedua.

"Kerja bagus Brasil, kalian membuat pilihan yang tepat," kata CEO Bluesky Jay Graber.

Pertumbuhan pesat ini sangat mengesankan untuk platform yang baru beroperasi pada Februari dan mengakui ukurannya yang kecil, terutama dibandingkan dengan rival seperti X dan Threads.

Bluesky juga menggambarkan dirinya sebagai raja pendek dari aplikasi sosial. Perusahaan ini memiliki lebih dari 6 juta pengguna pada Mei 2024.

Bluesky pertama kali diumumkan pada 2019 sebagai inisiatif yang didukung Twitter untuk membangun protokol sosial yang terbuka dan terdesentralisasi.

Sejak itu, platform ini menjadi perusahaan publik yang independen, dengan pendiri Twitter, Jack Dorsey, meninggalkan dewan direksi awal tahun ini.

Sebelumnya, hakim Mahkamah Agung Brasil memerintahkan untuk menangguhkan layanan platform X di Brasil. Hal ini karena ada tuduhan platform milik miliarder Elon Musk itu berulang kali mengabaikan perintah dan peraturan di Brasil.

"Ketidakpatuhan terhadap denda harian yang dijatuhkan. Selain itu ada upaya untuk tidak tunduk pada sistem hukum dan peradilan Brasil, untuk menciptakan lingkungan impunitas total dan tanah tanpa hukum di jejaring sosial Brasil," kata hakim Alexandre de Moraes, Sabtu (31/8/2024).

Pengadilan menekankan, platform tersebut telah menjadi saluran bagi ujaran kebencian dan rasis serta telah mengganggu proses demokrasi negara tersebut.
Pada 28 Agustus, Moraes memberi Elon Musk waktu 24 jam untuk menunjuk perwakilan hukum di Brasil, dengan peringatan bahwa kegagalan untuk melakukannya akan mengakibatkan penangguhan X di negara tersebut.

Pemerintah Brasil sebelumnya telah memanggil Elon Musk karena menolak menghapus unggahan dan profil yang menyebarkan disinformasi dan konten kebencian di platform X.*** beritasatu

SHARE:
Tags
beritaTerkait
Kolonel Farid Yudho Dwi Laksono Pimpin Dangrup A Paspampres
Pemerintah Tetapkan Aturan Terbaru Libur Nasional dan Cuti Bersama Buat Pekerja
Kondisi Keuangan Pemkab Rohil Makin Parah, Spanduk Tuntutan Gaji Kembali Terpasang
Sektor Perbankan Kurang Sehat,  18 Bank Bangkrut Jelang Akhir 2024
Kasus Tabrak IRT hingga Terseret, Mahasiswi Pekanbaru  Divonis 8 Tahun Penjara
Anak  Isap Vape, Haji Faisal: Jaga Nama Baik Orang Tua
komentar
beritaTerbaru