viralnasional.com -Penyergapan polisi terhadap penyanyi dangdut Saipul Jamil dan asistennya, Steven Arthur Ristiady bikin heboh publik. Namun belakangan diketahui Saipul Jamil negatif narkoba setelah dilakukan tes urine dan rambut.
Baca Juga:
Hal ini berujung pada pemeriksaan Propam terhadap anggota Polsek Tambora yang melakukan penangkapan tersebut. Anggota polisi tersebut kemudian dibebastugaskan dalam rangka pemeriksaan.Seperti diketahui, Saipul Jamil dan asistennya yang bernama Steven disergap saat berada di dalam mobil di
jalur busway kawasan Jelambar, Jakarta Barat, pada Jumat (5/1/2024). Penyergapan ini menjadi tontonan lantaran Saipul Jamil berteriak histeris.
Saipul Jamil yang saat itu tidak mengetahui bahwa yang menyergapnya adalah polisi---kemudian dia berteriak minta tolong seraya menyebut sekelompok polisi itu 'begal'. Saipul Jamil lantas diborgol dan dibawa ke kantor polisi untuk dilakukan pemeriksaan.Setelah dilakukan tes urine dan rambut, Saipul Jamil kemudian dibebaskan dari kantor polisi. Polres Metro Jakarta Barat mengakui adanya pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh anggota Polsek Tambora dalam penangkapan Saipul Jamil tersebut.
Polres Metro Jakarta Barat menyebut adanya dugaan pelanggaran SOP dalam penangkapan terhadap Saipul Jamil dan asistennya yang dilakukan anggota Polsek Tambora tersebut. Anggota Unit Narkoba Polsek Tambora tersebut pun dibebastugaskan dalam rangka pemeriksaan Propam Polres Metro Jakarta Barat."Untuk menjamin objektivitas dan menghindari konflik kepentingan, terhadap anggota unit narkoba Polsek Tambora yang terlibat dalam penangkapan pelaku narkoba tersebut telah dibebastugaskan sebagai penyidik selama pemeriksaan oleh propam Polres Jakbar," keterangan Humas Polres Metro Jakarta Barat, dikutip Rabu (10/1/2024).
"Mengingat tindakan pengejaran dan penangkapan pelaku narkoba tersebut di duga ada prosedur penanganan yang dilanggar oleh anggota," demikian keterangan press rilis Polres Metro Jakbar.Jamin Objektivitas Propam
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi mengatakan pihaknya mengapresiasi anggota Unit Polsek Tambora dalam upaya memberantas narkoba. Akan tetapi, Syahduddi menegaskan tidak akan segan-segan memberikan punishment terhadap anggota yang melanggar."Di satu sisi kita mengapresiasi upaya anggota unit narkoba Polsek Tambora dalam melakukan penegakan hukum dan memberantas narkoba di wilayahnya, namun di sisi lain, ketika ada indikasi pelanggaran prosedur dalam tindakannya maka kami tidak akan segan-segan memberikan punishment kepada setiap anggota yang melanggar," kata Syahdudi.
"Dan kami menjamin pemeriksaan Propam terhadap anggota yang terlibat dalam penangkapan tersebut berjalan dengan obyektif dan bisa memberikan rasa keadilan bagi semua pihak," tambah Syahduddi.Seperti diketahui, Saipul Jamil dan asistennya disergap di
jalur busway di kawasan Jelambar, Jakarta Barat, pada Jumat 5 Januari 2024. Saipul Jamil sempat meneriaki polisi yang menangkapnya dengan sebutan 'begal' saat itu.
Belakangan setelah dites rambut, Saipul Jamil dinyatakan negatif narkoba. Saipul Jamil kemudian dipulangkan setelah dimintai keterangan polisi.Misteri Pria Berbaju Merah
Saipul Jamil dan asistennya, Steven Arthur Ristiady, disergap di dalam mobil saat melintas di
jalur busway di kawasan Jelambar, Jakarta Barat, pada Jumat 5 Januari 2024. Di tengah penangkapan Saipul Jamil itu, ada seorang pria berbaju merah.
Pria berbaju merah dan berhelm itu sempat memukul Steven. Belakangan, Polres Metro Jakarta Barat menggelar konferensi pers dan menyatakan bahwa pria berbaju merah itu bukanlah anggota polisi.Belakangan, dari hasil tes urine dan tes rambut, Saipul Jamil dinyatakan negatif narkoba. Polisi pun membebaskan Saipul Jamil, sementara asistennya, ditetapkan sebagai tersangka setelah dinyatakan positif narkoba.
Lantas siapakah pria berbaju merah itu? Polres Metro Jakarta Barat menyebutkan bahwa pria berbaju merah tersebut bukanlah anggota Unit Narkoba Polsek Tambora."Melihat tayangan video tersebut yang mengetuk kaca, yang memukul tersangka S ini dan juga yang memaki-maki dengan bahasa kasar, setelah kita crosscheck terhadap 3 orang di TKP dan juga videonya, itu bukan anggota kami," kata Kombes M Syahduddi kepada wartawan di Polsek Tambora, Sabtu (6/1/2024).
Syahduddi mengatakan pihaknya masih mendalami orang yang memukul Steven saat penangkapan tersebut. Dia mengatakan ada warga yang inisiatif membantu pengejaran Steven saat peristiwa penangkapan itu terjadi."Jadi ini sedang kami lakukan proses penyelidikan juga karena itu tadi, ketika ada kendaraan yang berperilaku tidak wajar di jalan dan menabrak beberapa pengemudi kendaraan bermotor lainnya, sehingga timbul inisiatif dari warga masyarakat untuk melakukan pengejaran," ujarnya.
Dia mengatakan anggota Polsek Tambora tak melakukan pemukulan atau berkata kasar terhadap Steven. Dia mengatakan pihaknya masih memburu orang yang melakukan pemukulan tersebut."Dan ketika sudah dapat sudah diamankan mereka juga berusaha untuk membuka itu dan kalau di tayangan video itu kan ada orang yang menggunakan hoodie warna merah maroon kalau nggak salah, itu setelah kita telisik juga bukan polisi. Nah ini sedang kita cari juga orang itu sehingga memang kesimpangsiuran inilah yang nanti akan diklarifikasi oleh saudara SJ. Bahwa memang fakta di lapangan petugas yang ada di lapangan tidak melakukan pemukulan ataupun berkata kasar terhadap pelaku atas nama S," ujarnya.***detik